K.D 3.3 Memahami konsep dasar permaian alat musik sederhana secara perorangan
PENGERTIAN MUSIK TRADISIONAL
Musik tradisional adalah musik yang berkembang di seluruh wilayah kepulauan. Musik tradisional disebut juga musik daerah. Musik jenis ini bersifat turun-temurun yang masih di jalankan dalam masyarakat.
FUNGSI MUSIK TRADISIONAL
- Sebagai Alat Komunikasi
Fungsi dan tujuan pertama dari musik traditional adalah sebagai alat dan sarana komunikasi. Sebenarnya, hampir seluruh musik baik musik traditional maupun musik modern merupakan salah satu media komunikasi antara penciptanya dengan mereka yang bertindak sebagai pendengar. Namun dalam fungsi dan tujuan musik traditional nusantara, alat komunikasi yang dimaksud adalah sebagai sarana untuk mengkomunkasikan antara manusia dengan sang pencipta.
- Sebagai Sarana Hiburan
Fungsi dan tujuan musik traditional nusantara lainnya adalah sebagai sarana untuk menghibur atau untuk bagi beberapa kondisi tertenut. Musik traditional dapat dimanfaatkan untuk mengalihkan fikiran dari rutinitas sehari-hari bagi para penduduk nusantara tempat musik traditional tersebut berasal. Pada beberapa daerah musik traditional sudah dikenal sebagai sarana penghibur masyarakat sejak jaman kerajaan sampai dengan kesukuan sekarang ini. Namun fungsi musik traditional sebagai sarana hiburan mulai dilupakan oleh masyarakat karena sifatnya yang tersegmen pada beberapa orang saja dan kalah saing dengan musik musik modern yang lebih universal.
- Sebagai Musik Pengiring Tarian
Musik dalam beberapa kebudayaan suku asmat dan suku suku lainnya di nusantara ini sering kali bertindak sebagai pengiring dari tarian. Bahkan sejatinya, bukan hanya sebagai pengiring namun musik juga bertindak dalam menghadirkan suasana maupun kondisi tertentu yang selaras dengan tarian tarian yang dipertunjukkan. Hampir semua daerah yang memiliki tarian traditional indonesia selalu dipertunjukkan dengan iringan musik melalui berbagai macam alat musik yang berbeda dan khas dari daerah asalnya masing masing.
4. Sebagai sarana adat budaya (ritual)
Sama halnya dengan fungsi seni musik sebagai sarana pengiring tarian traditional, musik juga berfungsi sebagai pengiring ritual adat baik yang berkaitan dengan kepercayaan maupun bukan. Di berbagai daerah terutama suku suku pedalaman yang masih mempertahankan ritual adat budayanya dapat kita temui berbagai macam musik mulai dari yang berupa ketukan ketukan sampai dengan menggunakan alat musik sebagai suara untuk mengiringi beberapa ritual adat budaya tertentu.
- Sebagai sarana ekonomi
Dibeberapa daerah baik di Indonesia maupun di luar negeri, banyak orang/pemain musik tradisional yang menjadikan permainan musik mereka sebagai usah menyambung hidup atau mata pencaharian. Ada yang mengelolanya secara besar sehingga banyak menampung/menyerap banyak tenaga kerja, adapula yang melakukannya sendiri atau terbatas dengan sebuah kelompok kecil. Meraka akan mendapatkan bayaran dari pihak yang meminta mereka membawakan pertunjukan musik tradisional, biasanya dalam acara-cara kedaerahan atau acara pernikahan, sunatan, dll.
- Sarana pengembangan Diri
Yang terakhir adalah sebagai sarana pengembangan diri, rasanya tidak mungkin jika semua orang terlibat dalam proses kreatif pembuatan atau pertunjukan musik tradisional tidak medapatkan hal ini. Selain menambah keterampilan, orang-orang yang bergelut dalam dunia ini biasanya memiliki karakter yang kental akan budaya daerahnya sehingga karakter-karakter atau ciri khas orang di daerah tersebut tidak akan hilang atau tergerus arus globalisasi.
CIRI-CIRI MUSIK TRADISIONAL
1. Tidak Memiliki Notasi
Proses pembelajaran dan cara penyampaian yang secara lisan membuat parititur (naskah musik) menjadi suatu hal yang tidak penting. Karena wajar saja jika musik tradisional daerah tidak memiliki partitur notasi tertentu.
Tetapi, bukan berarti musik tradisional tidak memiliki notasi, karena sudah banyak daerah yang menggunakan notasi namun masih belum menggunakan partitur atau naskah. Sehingga penyampaiannya masih menggunakan cara lisan.
2. Dipelajari Secara Lisan
Musik tradisional adalah bagian dari kebudayaan yang wajib dilestarikan. Musik ini telah diwariskan secara turun temurun dan umumnya dilakukan secara lisan dari satu generasi ke generasi yang lainnya.
3. Bersifat Informal
Musik tradisional umumnya digunakan sebagai bentuk ekspresi masyarakat. Musik jenis ini banyak digunakan dalam kegiatan kemasyarakatan sehingga lebih bersifat informal atau santai.
4. Syair Lagu Berbahasa Daerah
Yaitu melodi dan iramanya menunjukkan ciri khas kedaerahan.
5. Pemainnya Tidak Terspesialisasi
Adapun sistem yang dikembangkan dalam proses belajar instrumen musik daerah biasanya bersfiat generalisasi. Pemain musiknya belajar untuk bisa memainkan setiap instrumen yang ada dalam suatu jenis musik daerah.
JENIS ALAT MUSIK
Jenis alat musik berdasarkan fungsinya di bedakan menjadi 3 kelompok yaitu alat musik ritmis, melodis dan alat musik harmonis.
- Alat Musik Ritmis adalah alat musik yang tidak bernada. Alat musik ini berfungsi untuk memainkan irama lagu. Contoh alat musik ritmis sebagai berikut. jimbe ceng-ceng
2. Alat musik Melodis adalah alat musik yang memiliki nada. Alat musik ini berfungsi memainkan nada-nada dalam sebuah lagu. Contoh alat musik melodis sebagai berikut.
seruling calung kecapi
3. Alat musik Harmonis adalah alat musik yang dapat mengiringi lagu. Alat musik harmonis berfungsi sebagai pengiring dan dapat mengeluarkan nada sekaligus. Contoh alat musik harmonis sebagai berikut.
Sasando sampek
Berdasarkan sumber bunyinya alat musik dibagi menjadi 5 :
- Idiofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasarnya. Contoh: kolintang, drum, bongo, kabasa, angklung
- Aerofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari hembusan udara pada rongga. Contoh: suling, trompet, harmonika, trombon
- Kordofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai. Contoh: bass, gitar, biola, gitar, sitar, piano, kecapi
- Membranofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dari selaput atau membran. contoh: tifa, drum, kendang, tam-tam, rebana
- Elektrofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dibangkitkan oleh tenaga listrik (elektronik). Contoh: keyboard, gitar listrik, bass listrik, piano listrik
Berdasarkan cara memainkannya alat musik dibagi menjadi 4 :
- Alat musik tiup menghasilkan suara sewaktu suatu kolom udara didalamnya digetarkan. Tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensi gelombang yang dihasilkan terkait dengan panjang kolom udara dan bentuk instrumen, sedangkan timbre dipengaruhi oleh bahan dasar, konstruksi instrumen dan cara menghasilkannya. Contoh alat musik ini adalah trompet dan suling.
- Alat musik pukul menghasilkan suara sewaktu dipukul atau ditabuh. Alat musik pukul dibagi menjadi dua yakni bernada dan tidak bernada. Bentuk dan bahan bagian-bagian instrumen serta bentuk rongga getar, jika ada, akan menentukan suara yang dihasilkan instrumen. Contohnya adalah kolintang (bernada), drum (tak bernada), dan bongo (tak bernada).
- Alat musik petik menghasilkan suara ketika senar digetarkan melalui dipetik. Tinggi rendah nada dihasilkan dari panjang pendeknya dawai.
- Alat musik gesek menghasilkan suara ketika dawai digesek. Seperti alat musik petik, tinggi rendah nada tergantung panjang dan pendek dawai.
MUSIK TRADISIONAL INDONESIA
1. Gamelan
Gamelan adalah musik ansambel tradisional Jawa, Sunda, dan Bali di Indonesia yang memiliki tangga nada pentatonis dalam sistem tangga nada (laras) slendro dan pelog. Terdiri dari instrumen musik perkusi yang digunakan pada seni musik karawitan. Instrumen yang paling umum digunakan adalah metalofon antara lain gangsa, gender, bonang, gong, saron, slenthem dimainkan oleh wiyaga menggunakan palu (pemukul) dan membranofon berupa kendhang yang dimainkan dengan tangan. Juga idiofon berupa kemanak dan metalofon lain adalah beberapa di antara instrumen gamelan yang umum digunakan. Instrumen lain termasuk xilofon berupa gambang, aerofon berupa seruling, kordofon berupa rebab, dan kelompok vokal disebut sindhen.
Seperangkat gamelan dikelompokkan menjadi dua, yakni gangsa pakurmatan dan gangsa ageng. Gangsa pakurmatan dimainkan untuk mengiringi hajad dalem (upacara adat karaton), jumenengan (upacara penobatan raja atau ratu), tingalan dalem (peringatan kenaikan takhta raja atau ratu), garebeg (upacara peristiwa penting), sekaten (upacara peringatan hari lahir Nabi Muhammad). Gangsa ageng dimainkan sebagai pengiring pergelaran seni budaya umumnya dipakai untuk mengiringi beksan (seni tari), wayang (seni pertunjukan), uyon-uyon (upacara adat/hajatan), dan lain-lain. Saat ini, gamelan banyak digunakan di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok.
Contoh gambar seperangkat alat musik gamelan
2. Kolintang
Kolintang atau kulintang adalah alat musik yang terdiri dari barisan gong kecil yang diletakkan mendatar. Alat musik ini dimainkan dengan diiringi oleh gong tergantung yang lebih besar dan drum. Kolintang merupakan bagian dari budaya gong Asia Tenggara, yang telah dimainkan selama berabad-abad di Kepulauan Melayu Timur - Filipina, Indonesia Timur, Malaysia Timur, Brunei, dan Timor. Alat musik ini berkembang dari tradisi pemberian isyarat sederhana menjadi bentuk seperti sekarang. Kegunaannya bergantung pada peradaban yang menggunakannya. Dengan pengaruh dari Hindu, Buddha, Islam, Kristen, dan Barat, Kulintang merupakan tradisi gong yang terus berkembang.
Di Indonesia, Kolintang dikenal sebagai alat musik perkusi bernada dari kayu yang berasal dari daerah Minahasa Sulawesi Utara. Kayu yang dipakai untuk membuat Kolintang adalah kayu lokal yang ringan namun kuat seperti kayu Telur (Alstonia sp),kayu Wenuang (Octomeles Sumatrana Miq),kayu Cempaka (Elmerrillia Tsiampaca),kayu Waru (Hibiscus Tiliaceus), dan sejenisnya yang mempunyai konstruksi serat paralel. Nama kolintang berasal dari suaranya: tong (nada rendah), ting (nada tinggi) dan tang (nada biasa). Dalam bahasa daerah, ajakan "Mari kita lakukan TONG TING TANG" adalah: " Mangemo kumolintang". Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata kolintang.
3. Angklung
Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) nang sacara tradisiunal barkambang dalam bubuhan Sunda matan Pulau Jawa di sabalah barat. Alat musik ngini di ulah matan paring, dibunyiakan lawan cara diguyangakan (babunyi lantaran ulih gantaran awak pipa paring) sahingga mahasilakan bunyi nang bagantar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam satiap ukuran, baik nang ganal atawa nang halus. Dictionary of the Sunda Language ulahan Jonathan Rigg, nang diterbitakan pada tahun 1862 di Batavia, manulisakan bahwa angklung adalah alat musik nang diulah matan pipa-pipa paring, nang di tatak di buncunya, menyarupai pipa-pipa dalam suatu organ, lawan diikat basamaan dalam suatu bingkai, digantarakan sagan mahasilakan bunyi.
Angklung tadaftar sabagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO matan November 2010.
4. Gordang Sambilan
Gordang Sambilan adalah salah satu kesenian Tradisional suku Batak Mandailing. Gordang artinya gendang atau bedug sedangkan sambilan artinya sembilan. Gordang Sambilan terdiri dari sembilan Gendang atau bedug yang mempunyai panjang dan diameter yang berbeda sehingga menghasilkan nada yang berbeda pula. Gordang Sambilan biasa dimainkan oleh enam orang dengan nada gendang yang paling kecil 1,2 sebagai taba-taba,gendang 3 tepe-tepe,gendang 4 kudong-kudong,gendang 5 kudong-kudong nabalik,gendang 6 pasilion,gendang 7,8,9 sebagai jangat. Dahulu gordang sambilan hanya dimainkan pada acara-acara yang sakral,seiring dengan berkembangya kultur sosial masyarakat saat ini gordang sambilan sudah sering diperdengarkan baik dalam acara pernikahan,penyambutan tamu,hari besar.
MEMAINKAN ALAT MUSIK SEDERHANA
Cara Memainkan Alat musik Rekorder
- Letakkan lubang tiupan di antara dua bibir, usahakan jangan terlalu masuk atau ke luar.
- Tangan kiri memegang bagian badan atas rekorder dengan setiap jari menutup lubang yang diinginkan.
- Tangan kanan memegang bagian badan bawah rekorder dengan tugas setiap jari menutup lubang yang diinginkan.
- Posisi rekorder diarahkan ke depan dengan sudut 30o – 45o.
- Posisi badan tegak dan menghadap ke depan.
- Pernapasan yang digunakan dalam meniup adalah diafragma.
- Tiupan rekorder dengan ucapan ”tu” ”tu” bukan ”hu” atau ”ku”.
Latihan awal dalam permainan rekorder, dimulai dengan membunyikan bunyi ”tu” yang disesuaikan dengan ritme yang ada.
Cara Memainkan Alat Musik Pianika
Pianika adalah alat musik tiup kecil sejenis harmonika yang memakai bilah-bilah keyboard yang luasnya sekitar tiga oktaf.
Pianika dimainkan dengan tiupan langsung atau memakai pipa lentur yang dihubungkan ke mulut.
Pianika tergolong alat musik tiup. Pianika dalam bermain musik dapat digunakan untuk memainkan melodi pokok, kontra melodi, dan mengiringi lagu.
Kegunaan tuts pada alat musik pianika, antara lain sebagai berikut :
1) Tuts putih berfungsi untuk memainkan nada-nada pokok atau asli.
2) Tuts hitam berfungsi untuk memainkan nada-nada kromatis.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bermain alat musik pianika adalah sebagai berikut :
1) Memainkan dengan lima jari dan setiap jari mempunyai tugas untuk menekan tuts-tuts tertentu.
2) Cara meniup diusahakan halus dan rata.
3) Bentuk tangan kanan, seperti memegang bola sehingga jari bergerak dengan leluasa.
sumber : wikipedia Indonesia, buku seni budaya 1 platimum : Edy Tri Sulistyo, buku seni budaya Tim Abdi Guru,http://seputarsenibudaya.blogspot.com/2015/11/cara-memainkan-alat-musik-rekorder-dan.html