SENI RUPA MURNI
Wawasan Seni Rupa Murni
SENI
RUPA MURNI
Karya seni rupa murni daerah setempat merupakan karya seni rupa yang dihasilkan oleh masing-masing daerah di wilayah Nusantara. Sehingga seni rupa murni ini memiliki sifat kedaerahan atau tradisional.Seni rupa murni masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas tersebut menjadikan karya seni rupa murni daerah setempat memiliki keunikan. Keunikan tersebut dapat berupa tema, corak, teknik, bahan, dan bentuk karyanya. Seni rupa murni daerah setempat merupakan karya seni rupa murni yang memiliki nilai-nilai budaya daerah setempat. Seperti karya seni lukis Ubud (Gianyar, Bali), seni lukis Sokaraja (Banyumas), seni patung Muntilan (Magelang), seni patung keramik (Bantul, Yogyakarta), patung Asmat (Papua),. Masing-masing karya seni rupa murni tersebut memiliki keunikan yang dapat menjadi ciri khas suatu daerah.
FUNGSI DAN TEMA SENI RUPA MURNI
Seni
rupa murni daerah adalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai budaya daerah
setempat yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik,
garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan
prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Kekayaan
seni budaya di wilayah Nusantara mempengaruhi keragaman hasil karya seni rupa
daerah setempat. Dari beragamnya karya seni rupa murni di daerah Indonesia
dapat dilihat dari fungsi dan tema yang digunakan untuk membuat karya seni rupa
murni tersebut.
1.
Fungsi Seni Rupa Murni
Seni
rupa daerah menurut fungsinya dapat dibagi menjadi dua yaitu seni rupa murni
dan seni rupa terapan. Seni rupa murni atau fine art merupakan karya seni rupa
yang berfungsi untuk memuaskan batin atau di dalam penciptaannya lebih
mengutamakan nilai keindahannya. Seni rupa murni adalah gagasan manusia yang
berisi nilai-nilai budaya yang diekspresiakan melalui pola kelakuan tertentu
dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang
yang ditata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan
bermakna. Penciptaan karya seni rupa murni atau fine art biasanya
memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini di dasarkan pada
tema, corak atau gaya, teknik serta bahan dan bentuk karya seni tersebut.
Sedangkan
seni rupa terapan atau aplied art merupakan karya seni rupa yang mempunyai
fungsi sebagai benda kebutuhan sehari-hari. Karya seni rupa terapan selain
diciptakan sebagai benda praktis juga dapat dinikmati keindahannya.
Fungsi seni rupa murni sebagai berikut :
Ø Sebagai sarana ritual
keagamaan
Ø Sebagai sarana
pendidikan moral masyarakat
Ø Sebagai sarana
pengungkapan ekspresi pribadi.
Ø Sebagai sarana untuk
mengenang suatu peristiwa tertentu
2.
Tema Seni Rupa Murni
Setiap
manusia memiliki sudut pandang yang berbeda di dalam menjalani hidup ini.
Begitu pula saat kita membuat suatu lukisan, masing-masing memiliki sudut pandang
yang berbeda-beda. Perbedaan sudut pandang dapat dipengaruhi oleh suasana,
waktu, dan kondisi geografis. Pembuatan karya seni rupa pada zaman dahulu,
manusia menciptakan karya seni sebagai bentuk sarana ritual keagamaan. Seperti
relief-relief pada candi-candi yang menggambarkan kisah manusia dalam ritual
menuju ke alam nirwana. Atau bahkan sebagai sarana untuk pembelajaran moral
masyarakat setempat. Pembuatan karya seni juga dapat digunakan sebagai
pengungkapan ekspresi jiwa yang membuatnya. Ungkapan-ungkapan tersebut di dalam
pembuatan suatu karya seni rupa murni dapat menjadi sebuah tema. Tema adalah
gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni baik dalam
bentuk karya seni rupa dua dimensi maupun seni rupa tiga dimensi. Memahami tema
yang ada pada sebuah karya seni rupa murni berarti kita dapat memahami tujuan
penciptaan karya seni tersebut.
Tema-tema di dalam pembuatan karya seni rupa
murni antara lain sebagai berikut.
a.
Hubungan antara manusia dengan dirinya
Seni
rupa merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan
atau ide dari seseorang. Untuk mengungkapkan citarasa keindahan manusia
mewujudkannya lewat media ekspresi. Media yang digunakan dapat berupa suatu
karya seni rupa seperti lukisan. Di dalam pengungkapannya tersebut kadang
seseorang menggunakan dirinya sendiri sebagai objek lukisannya. Seperti pelukis
Raden Saleh, Basuki Abdullah, Affandi, S. Sudjojono, dan Vincent van Gogh.
Contoh Lukisan Hubungan antara manusia dengan dirinya
https://serupa.id/wp-content/uploads/2018/09/potret-diri-affandi-1981-serupa.id_.jpg
b.
Hubungan antara Manusia dengan Manusia Lain
Seorang
perupa kadangkala dalam mengekspresikan citarasa keindahan menggunakan objek orang- orang yang ada disekitarnya. Seperti istrinya, anak-anaknya, orangtua,
saudaranya, temannya, tetangganya, kekasihnya, sahabatnya, atau orang-orang
yang ada dalam fikirannya.
Contoh Lukisan Hubungan antara Manusia dengan Manusia lain.
https://serupa.id/wp-content/uploads/2018/08/javanese-girl-basuki-abdullah-serupa-id.jpg
c.
Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitarnya
Alam
sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan citarasanya,
sering dijadikan objek untuk lukisannya. Seperti pemandangan gunung, laut,
sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dan masih banyak lagi
alam yang dijadikan objek lukisan. Tokoh pelukis yang sering menggunakan alam
sebagai objek seperti Basuki Abdullah, Raden Saleh Bustaman, Dullah, Pirngadi,
Henk Ngantung, Wakidi, S. Sudjojono.
Hubungan manusia dengan alam
sekitar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGOXzF4XcIc9cKMRKpEzB62qP5yrTfC7ueYxkRrYv68vx2vuHzCFGc5WcM13dCh2XKg52v5EqpC_ZL0S0rBANPcDvpWnCt7kmHop2T8Xl6ZQ5gooGr4Y9O8b1-fJd0qyPmBRVozeueq27M/s400/Dullah,+Gunung+Lawu-Jawa+Tengah,+Oil+on+Canvas,+130cm+X+180cm,+Th+1953-koleksi+bung+karno.jpg
d.
Hubungan antara Manusia dengan Benda
Benda-benda
di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga
menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek lukisannya. Keunikan benda-benda
tersebut ada yang berbentuk silindris, kubistis ataupun yang berbentuk
bebas. Bentuk benda tersebut seperti gelas, cangkir, kendi, teko, vas
bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja kursi, buah-buahan, bunga.
Hubungan manusia dengan alam
benda
https://p4.wallpaperbetter.com/wallpaper/536/751/686/food-still-life-flowers-fruit-hd-wallpaper-preview.jpg
e.
Hubungan antara Manusia dengan Aktifitasnya
Aktifitas
manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam membuat perupa ingin
mengabadikan kegiatan tersebut dalam media lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu
yang menarik apabila dalam mengambil sudut pandang aktivitas dapat disusun
sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik disertai dengan gelap terang
yang tepat. Aktifitas manusia seperti kegiatan menari, membajak sawah, berburu,
jual beli di pasar, menggembala ternak, dan aktifitas lainnya.
Manusia dengan aktivitasnya
https://sancita.com/wp-content/uploads/2013/11/IMG_0875.jpg
f.
Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal
Ide,
imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik secara sadar
ataupun saat tidak sadar (saat tidur). Khayalan yang muncul dibenak
perupa kadang diwujudkan dalam suatu karya seni. Hasil karya seni rupa seperti
ini sering disebut dengan karya seni surealisme. Karya seni rupa yang dibuat
pada dasarnya tidak dapat dijumpai di alam nyata.
Hubungan manusia dengan alam
khayal
https://ae01.alicdn.com/kf/HTB17Q_rGeGSBuNjSspbq6AiipXay/Fantasi-Digital-Seni-Alam-Lukisan-Sinar-Matahari-Buku-Burung-Terbang-Surreal-Poster-Cetak-Kanvas-Kain-Sutra.jpg_q50.jpg