WUJUD DAN CORAK SENI RUPA
Seni
rupa daerah di wilayah Nusantara sangat beragam. Keberagaman karya seni rupa
tersebut dapat dipengaruhi oleh wujud dan coraknya. Wujud atau bentuk karya
seni rupa murni daerah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu seni rupa dua
dimensi, tiga dimensi, dan relief. Sedangkan corak atau gaya seni rupa
murni daerah dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu corak tradisional dan corak
modern.
1.
Wujud Seni Rupa Murni
Wujud
karya seni rupa murni daerah yang ada di wilayah Nusantara dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu seni rupa dua dimensi, seni rupa tiga dimensi, dan seni
rupa relief. Dari ketiga wujud seni rupa tersebut dapat mewakili hasil karya
seni rupa yang ada di wilayah Nusantara. Hasil karya seni rupa yang ada di
Indonesia memiliki nilai seni yang sangat tinggi.
a.
Seni Rupa Dua Dimensi
Seni
rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki ukuran panjang dan
lebar saja. Karya seni rupa ini berupa bidang datar dan hanya dapat dinikmati
dari satu arah yaitu dari arah depan. Seperti lukisan, karikatur, batik,
ilustrasi, grafis. Seni rupa murni yang berbentuk dua dimensi adalah lukisan,
grafis modern. Nilai-nilai dari karya seni rupa murni tersebut sangat
dipengaruhi oleh budaya daerah setempat. Seperti lukisan yang memiliki ciri
khas daerah Bali, Jawa, Kalimantan, Papua, dan Sumatra.
Contoh karya seni rupa dua dimensi :
https://www.dictio.id/uploads/db3342/original/3X/8/c/8ccfc3423ae66f1a7766788cac2824b704323cd1.jpg
b.
Seni Rupa Tiga Dimensi
Seni
rupa tiga dimensi adalah karya seni yang memiliki ukuran panjang, lebar dan
tinggi atau memiliki isi atau ruangan. Seperti patung, bangunan,
keramik/gerabah, seni instalasi, dan seni kriya. Seni rupa murni yang berbentuk
tiga dimensi seperti seni patung, seni instalasi.
Contoh Karya seni rupa tiga dimensi :
https://gbk.id/wp-content/uploads/2019/01/IMG_8296-1080x675.jpg
c.
Seni Relief
Seni
relief adalah merupakan perpaduan seni dua dimensi dan seni tiga dimensi.
Dilihat bentuknya relief masuk dalam kategori tiga dimensi tetapi kalau dilihat
dari sudut pandang masuk dalam kategori dua dimensi, karena hanya dapat
dinikmati dari arah depan saja.
Contoh karya seni rupa relief :
Contoh karya seni rupa relief :
Corak Karya Seni Rupa Murni
Corak
atau gaya dalam seni rupa sangat beragam. Keberagaman corak di dalam membuat
karya seni rupa karena dipengaruhi oleh pengalaman, pandangan terhadap suatu
objek, teknik yang digunakan untuk membuat karya, bahan berkarya, dan cara
pengungkapan yang digunakan. Secara garis besar corak atau gaya seni rupa dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu tradisional dan modern.
a.
Tradisional
Corak
seni rupa tradisional dan modern pada dasarnya memiliki kesamaan.
Perkembangan corak seni rupa dipengaruhi oleh perkembangan kebudayaan. Pada
awal perkembangannya seni rupa tradisional dikerjakan dengan menggunakan teknik
yang masih sederhana pula. Sedangkan perkembangan seni rupa di era modern
memiliki karya seni rupa yang bercorak modern pula. Corak seni rupa di daerah
memiliki corak yang masih tradisional. Corak seni rupa tradisional merupakan
corak turun-temurun. Hal ini dikarenakan karya seni rupa yang diciptakannya
tidak mengalami perubahan dalam hal corak. Corak seni rupa tradisional dibagi ke
dalam dua kelompok yaitu corak
primitif dan klasik.
1) Gaya Primitif
Karya
seni bergaya primitif memiliki sifat sederhana dalam hal bentuk dan warnanya.
Karya seni rupa primitif di Nusantara seperti hasil karya seni patung dari suku
Asmat di Papua, di mancanegara hasil karya seni patung suku Amborigin di
Australia.
Contoh lukisan dengan corak primitif :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNpLpmMNDAU-zbXHHdhKdYb1UdIdRSs9wzDjXDfSp4HSrx7zY_n_NhILe14LDZq5RtTNGFyuTubq4W_YyXh3hyphenhyphenvzhke-kRaFJy5OWdEch-w_SDvih9gmqbo14k9JWsh3XKiqoaCyxVmlA/s1600/Seni+rupa+primitif.jpg
Contoh patung dengan corak primitif :
https://docplayer.info/docs-images/62/48020611/images/21-0.jpg
2) Gaya Klasik
Karya
seni rupa klasik adalah pada masa kerajaan Hindu-Budha berjaya di wilayah
Nusantara. Pada masa klasik ini merupakan masa peralihan dari masa seni rupa primitif
menjadi seni rupa yang memiliki corak rumit dan ornamental. Corak klasik ini
dipengaruhi oleh budaya India, hal ini dapat dilihat dari karya seni rupa pada
candi-candi peninggalan Hindu-Budha.
Relief Candi Borobudur
https://coklatdanhujan.files.wordpress.com/2014/04/indonesia-yogyakarta-3.jpg
https://coklatdanhujan.files.wordpress.com/2014/04/indonesia-yogyakarta-3.jpg
b.
Modern
Perkembangan
kebudayaan mempengaruhi perkembangan karya seni rupa baik di Nusantara maupun
di mancanegara. Corak seni rupa di Nusantara banyak dipengaruhi oleh corak dari
negara Barat (Eropa atau Amerika). Pada abad ke-18 seniman-seniman di Eropa
telah melakukan eksperimen-eksperimen secara individualitas pada bahan, teknik
pembuatan dan ekspresi berkesenian sehingga muncul aliran posimpresionisme.
Sedangkan di wilayah Nusantara pada abad ke-18 masih bersifat tradisional
kerakyatan.
Corak seni rupa di
Indonesia terpengaruh dari Eropa melalui penjajahan yang terjadi di Nusantara.
Perubahan corak seni rupa tradisional ke seni rupa modern adalah corak karya
seni rupa yang sudah mengalami kemajuan, perubahan, dan pembaruan. Gaya seni
rupa ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu gaya representatif, gaya
deformatif, dan gaya abstraksionisme (nonrefresentatif )
1)
Gaya Refresentatif
Pengertian refresentatif
adalah nyata atau sesuai dengan keadaannyaContoh Lukisan Gaya representatif :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYpk_0DbcS2YvARMZ5_mlP1y_NNpqRkVECyh9XqnfrOxKco1YYAOsM8LT_ISkA245ifuYO2vu1hkXwr38yc9Y1ztF8TNM6nKv3cf8TZp4DQRMQoBNWGBqe-vNsYp-M5xbknDQp_ip-0p5r/s1600/Naturalisme+%2528Compressed+by+masterbama.blogspot.com%2529.jpg
2)
Gaya Deformatif
Pengertian deformatif
adalah perubahan bentuk dari aslinya, sehingga menghasilkan bentuk baru namun
tidak meninggalkan bentuk dasar aslinya
https://rajinlah.id/wp-content/uploads/2019/11/Lukisan-Karya-Vincent-Van-Gogh-Berjudul-Starry-Night.jpg
3)
Gaya Abstraksionisme
https://toplintas.com/wp-content/uploads/2016/04/Lukisan-Jackson-Pollock.jpg
Sumber : Wikipedia Indonesia
No comments:
Post a Comment